Muhamad Badri Hasfian pelajar kelas 3 SD Mujahidin Kota Pontianak berhasil mendapat medali perak dan perunggu dalam ajang Olimpiade Nasional (Omnas) 10 emerald education centre mata pelajaran matematika dan sains yang diadakan Indonesia Math Contest (IMC) 2021. Peluang prestasi kembali terbuka, karena dirinya kembali masuk final yang bakal diadakan September mendatang
Mirza Ahmad Muin, Pontianak
Pandemi covid 19 tak lantas menyurutkan Muhamad Badri Hasfian untuk berprestasi. Terbukti, pelajar kelas 3 SD Mujahidin Pontianak ini berhasil menyabet prestasi Nasional. Tak tanggung-tanggung. Dua medali perak dan perunggu ia dapati usai menjadi juara dalam Olimpiade Nasional yang diadakan Indonesia Math Contest. Kategori pelajaran Matematika, perak ia raih. Sedangkan untuk kategori sains perunggu berhasil ia kecap.
Kabar gembiranya lagi, Badri berhasil meraih medali emas dan berhak masuk final yang akan dilaksanakan September bulan depan. “Alhamdulillah Badri bisa mendapat medali perak dan perunggu dalam ajang Olimpiade Nasional. Tentu apa yang diraih ini tak lepas dari peran guru yang selalu membimbingnya,” ujar ibu dari Muhamad Badri Hasfian kepada Pontianak Post, Senin (23/8).
Saat pandemi kata dia, proses belajar mengajar anak lebih menantang. Sebab pembelajaran dilakukan secara virtual. Oleh sebab itu, peran orang tua dalam melihat progres anak belajar benar-benar menjadi penting. “Setiap habis belajar saya selalu ingatkan Badri tentang materi yang diajarkan guru. Tujuannya agar Badri tidak lupa,” ujarnya.
Kepala SD Mujahidin, Sutadi menuturkan, di sekolah Badri merupakan salah satu anak yang bisa dikatakan multitalenta. Di bidang akademik dia bisa menyerap pelajaran dengan baik. Di bidang olahraga utamanya futsal dia juga pandai. Dia juga bisa mewarnai dan pidato. Harapan dia, tentu prestasi yang diraih Badri dapat menular ke pelajar lainnya.
Ketua Lembaga Pendidikan Yayasan Mujahidin Kalimantan Barat, Mulyadi bersyukur dengan Raihan prestasi pelajar SD Mujahidin ini. “Beberapa waktu lalu anak kita juga meraih prestasi yang sama. Sekarang Badri kembali menorehkan prestasi sama,” ujar Mulyadi. Kebanggaan dia makin bertambah. Sebab saat ini Badri baru duduk di kelas 3 SD. Dengan demikian dia masih bisa ikut beberapa kali lomba yang sama di tahun berikutnya. Tentunya dengan kategori sesuai yang diadakan IMC.
Keberhasilan Badri juga tidak terlepas dari peran orang tua yang selalu mengawasi saat anaknya belajar daring. Dengan begitu pembelajaran yang sudah disampaikan oleh guru bisa masuk dengan mudah. Mulyadi mendorong, agar pelajar dapat terus berprestasi. Tidak hanya di bidang matematika dan sains. Prestasi di bidang keagamaan, seni budaya dan olahraga dimintanya juga bisa diraih.
Badri di September ini juga akan masuk ke babak final. Jika Badri mampu meraih medali emas. Mulyadi akan memberikan Rp 5 juta secara pribadi sebagai hadiah buat Badri yang telah berprestasi. Selain itu, mudah-mudahan Hadiah yang diterima ini bisa menjadi motivasi pelajar lainnya untuk bisa berprestasi sama dengan Badri.(**)